Jurnal sebagai bentuk publikasi berkala sering dipertukarkan dengan majalah, buletin, ataupun warta. Meskipun semuanya sering diembel-embeli dengan kata ilmiah, namun memiliki makna yang berbeda. Dalam AECT Task Force on Definition and Terminology(1977) membedakan Jurnal (Journal) dengan Majalah (Magazine)terletak pada keragaman materi. Jurnal hanya memuat satu bidang tertentu sedang majalah mencakup materi beberapa bidang. Adapun Buletin (Bulletin) dalam Webter’s New International Dictionary of the English Language dimaknai sebagai informasi singkat dari pihak yang memiliki kewenangan, secara material hampir memiliki kesamaan dengan Warta (Newsletter) seperti dinyatakan dalam Tedd (1990). Keduanya berbeda dengan Jurnal, karena jurnal berisi materi lebih kopmrehensif ketimbang keduanya.
Dengan demikian jurnal ilmiah dapat didefinisikan, sebagai bentuk publikasi ilmiah berkala yang memuat hasil kegiatan bidang keilmuan tertentu, baik berupa hasil pengamatan empirik maupun kajian konseptual, yang bersifat penemuan baru, maupun koreksi, pengembangan, dan penguatan terhadap paradigma, konsep, prinsip, hukum, dan teori yang sudah ada. Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi antar anggota komunitas bidang keilmuan tertentu, ataupun pihak pemerhati bidang keilmuan tersebut. Dengan sarana ini, para ilmuwan berinteraksi satu sama lain dan saling mengisi untuk membangun suatu bidang keilmuan tertentu. Konsewensi dari karakteristik yang mengarah pada “eklusivitas” bidang keilmuan menyebabkan pembaca suatu jurnal ilmiah menjadi relatip terbatas.
Keterbatasan pembaca menyebabkan sering penerbitan jurnal ilmiah tidak memiliki kelayakan fiansial. Keberadaan jurnal ilmiah disebabkan kebutuhan nyata masyarakat ilmiah, untuk, (a) memperoleh kritikan, saran, dan masukan lainnya bagi karyanya, (b) pengakuan keilmuan dan promosi jabatan, (c) rujukan terbaru, (d) ide aktual untuk kajian lanjutan, dan (e) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, saat ini untuk kasus di Indonesia, kesinambungan jurnal ilmiah sangat tergantung pada kuatnya komitmen organisasi profesi dan lembaga perguruan tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Baca entri selengkapnya »