Seputar Jurnal Publikasi Ilmiah

Mei 22, 2012

Jurnal sebagai bentuk publikasi berkala sering dipertukarkan dengan majalah, buletin, ataupun warta. Meskipun semuanya sering diembel-embeli dengan kata ilmiah, namun memiliki makna yang berbeda. Dalam AECT Task Force on Definition and Terminology(1977) membedakan Jurnal (Journal) dengan Majalah (Magazine)terletak pada keragaman materi. Jurnal hanya memuat satu bidang tertentu sedang majalah mencakup materi beberapa bidang. Adapun Buletin (Bulletin) dalam Webter’s New International Dictionary of the English Language  dimaknai sebagai informasi singkat dari pihak yang memiliki kewenangan, secara material hampir memiliki kesamaan dengan Warta  (Newsletter) seperti dinyatakan dalam Tedd (1990). Keduanya berbeda dengan Jurnal, karena jurnal berisi materi lebih kopmrehensif ketimbang keduanya.

Dengan demikian jurnal ilmiah dapat didefinisikan, sebagai bentuk publikasi ilmiah berkala yang memuat hasil kegiatan bidang keilmuan tertentu, baik berupa hasil pengamatan empirik maupun kajian konseptual, yang bersifat penemuan baru, maupun koreksi, pengembangan, dan penguatan terhadap paradigma, konsep, prinsip, hukum, dan teori yang sudah ada. Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi antar anggota komunitas bidang keilmuan tertentu, ataupun pihak pemerhati bidang keilmuan tersebut. Dengan sarana ini, para ilmuwan berinteraksi satu sama lain dan saling mengisi untuk membangun suatu bidang keilmuan tertentu. Konsewensi dari karakteristik yang mengarah pada “eklusivitas” bidang keilmuan menyebabkan pembaca suatu jurnal ilmiah menjadi relatip terbatas.

Keterbatasan pembaca menyebabkan sering penerbitan jurnal ilmiah tidak memiliki kelayakan fiansial. Keberadaan jurnal ilmiah disebabkan kebutuhan nyata masyarakat ilmiah, untuk,  (a) memperoleh kritikan, saran, dan masukan lainnya bagi karyanya, (b) pengakuan keilmuan dan promosi jabatan, (c) rujukan terbaru, (d) ide aktual untuk kajian lanjutan, dan (e) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, saat ini untuk kasus di Indonesia, kesinambungan jurnal ilmiah sangat tergantung pada kuatnya komitmen organisasi profesi dan lembaga perguruan tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Baca entri selengkapnya »


Pengertian Pedagogis dan Andragogis

Agustus 2, 2011

Pedagogis adalah ilmu atau seni mengajar anak-anak, proses pembelajaran terpusat pada guru atau pengajar. Andragogis adalah ilmu atau seni mengajar orang dewasa, proses pembelajaran terpusat pada peserta didik.

Pembelajaran yang bercorak pedagogik hanya akan menghasilkan budaya bisu (the cultural of silence). Peserta didik hanya diposisikan sebagai obyek yang harus menuruti kemauan guru. Dengan pembelajaran yang bercorak andragogik maka peserta didik menjadi mitra belajar bagi guru itu sendiri. Guru dan peserta didik menjadi sama-sama belajar, ada keharmonisan dan kehangatan dalam belajar karena keduanya merasa di”manusiakan” . Pembelajaran andragogik juga menekankan pada problem solver sehingga teori yang diajarkan akan menjadi pisau analisis terhadap realitas yang ada, bukannya terbatas sebagai alat untuk menjawab soal dalam ujian.

Dari Pedagogis ke Andragogis

Perintis methode Andragogis adalah John Dewey yang mempraktekkannya di University of Chicago tahun 1896. Kemudian dikembangkan Edward C.Linderman via buku ” The Meaning of Adult Education ” tahun 1926, Martha Anderson melalui ” Education Through Experience” tahun 1927. Selanjutnya methode ini disempurnakan oleh Malcolm Knowles (1913-1997). Baca entri selengkapnya »